KEWIRAUSAHAAN

Minggu, 19 Oktober 2014

bisnis, usaha, pendidikan, uang,wirausaha
Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari bahasa perancis, yang diterjemhkan secara harfiah sebagai perantara. Pada abad pertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani poyek produksi bersekala besar. Kewirausahaan dalam bahasa Indnesia berasal dari dua kata, yaitu wira dan usaha. Dimana wira memiliki arti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Definisi kewirausahaan sangatlah luas, berikut ini adalah pengertian kewirausahaan menurut para ahli. [1]
  1. Menurut Thomas W Zimmerer, Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari,
  2. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang, dan
  3. Menurut Andrew J Dubrin, Wirausaha adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, kewirausahaan adalah sesesorang yang berani mengambil resiko, dari peluang-peluang dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan keuntungan financial. Wirausahawan adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis. Terdapat tiga prilaku wirausaha. Berikut ini adalah prilakunya. [2]
Bingung, animasi, wira, usaha, blohgger, mata kuliah
Kewirausahaan
  1. Wirausaha yang memiliki inisiatif, artinya dalam melakukan usaha wirausahawan harus melihat peluang-peluang yang ada, guna mendapatkan keuntungan lebih.
  2. Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu, artinya wirausahawan harus bisa menentukan lokasi terbaik untuk mendirikan usahanya, dari peluang bisnis yang ada.
  3. Menerima resiko atau kegagalan, artinya dalam melakukan kegiatan wirausaha pastinya berhubungan dengan untung dan rugi, dalam hal ini seorang wirausahawan harus mampu menierima resiko kerugian dan mampu untuk bangkit dari kegagalan tersebut.

Kunci sukses seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Maksud dari pertumbuhan adalah mampu menumbuhkan rasa semangat untuk menciptakan ide-ide baru untuk melakukan pengembangan usaha. Maksud dari perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas adalah melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang memiliki potensi penjualan produk atau jasa yang baik dengan ide-ide baru yang dimiliki. Menurut McClelland karateristik kewirausahawan terbagi menjadi sembilan, yaitu keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab, preferensi kepada resiko-resiko menengah, persepsi kepada kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktivitas energik, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam pengorganisasian, sikap terhadap uang. Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi, yaitu kemampuan inovatif, toleransi terhadap kemenduaan, keinginan untuk berprestasi, kemampuan perencanaan realistis, kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, obyektivitas, tanggung jawab pribadi, kemampuan beradaptasi, kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.[3]

Kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonmi menurut McClelland terbagi menjadi tiga. Berikut ini adalah kebutuhan dasarnya.[3]
  1. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch) adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
  2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil) adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
  3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang baru terbagi menjadi tujuh. Berikut ini adalah sumber-sumber gagasannya. [3]
  1. Kebutuhan akan sumber penemuan (Membuat bahan bakar ramah lingkungan).
  2. Hobi atau kesenangan pribadi (Kesenangan membuat aquarium, sehingga aquarium yang dibuat dapat dijual).
  3. Mengamati kecenderungan-kecenderungan (Membuat produk baru dari hasil penemuan baru).
  4. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada (Membuat handphone tahan air dan banting).
  5. Kegunaan lain dari barang-barang biasa (Menjadikan botol bekas menjadi lampu tidur).
  6. Pemanfaat produk dari perusahaan lain .



Terdapat tujuh unsur analisa pokok. Berikut ini adalah unsur analisa pokoknya.[2]

  1. Biaya tetap biaya adalah biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
  2. Biaya variabel adalah biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan.
  3. Biaya total adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu.
  4. Pendapatan total adalah total penerimaan yang diterima (masih kotor).
  5. Keuntungan adalah penerimaan total dari pendapatan yang diterima dan sudah dikurangi biaya lainnya.
  6. Kerugian adalah pengurangan hasil yang didapakan dari penjualan suatu produk.
  7. Titik pulang pokok adalah titik dimana pengeluran untuk modal sudah tercukupi.

Bentuk-bentuk kepemilikan usaha terbagi menjadi empat. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kepemilikan usaha.[4]
  1. Usaha perorangan, usaha ini dimiliki oleh seorang atau perorangan yang bertanggung jawab penuh terhadap segala kekayaan dan hutang-hutang perusahaan. Kelebihannya adalah pengusaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang didapat, dan kerugiannya adalah keterbatasan kemampuan manajerial.
  2. Firma adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, mereka bertanggung jawab secara bersama-sama dan tak terbatas terhadap hutang-hutangnya. Kelebihannya adalah motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan, dan kerugiannya adalah keterbatasan kemampuan keuangan.
  3. Perserikatan komanditer (CV) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh oleh dua orang atau lebih, sehingga dalam CV ada dua macam anggota. Dua macam anggota tersebut yaitu anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif merupakan anggota yang mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyetorkan modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada modal yang disetorkan saja. Keuntungannya, yaitu penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan perusahaan, dan kerugiannya, yaitu tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal dari para sekutunya, tidak seperti perseroan.
  4. Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu perseroan yang memperoleh modalnya dengan jalan mengeluarkan surat saham. Tiap orang memiliki satu atau lebih saham, tanggung jawabnya hanya terbatas sampai modal yang dikeluarkan untuk saham-sahamnya. Keuntungannya, yaitu kemampuan keuangan yang sangat besar, dan kekurangannya adalah biaya pembentukan yang relatif tinggi dibandingkan dengan badan usaha lain.
Langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia terbagi menjadi empat, yaitu prekrutan karyawan, sleksi calon karyawan, elatihan karyawan, dan penilaian hasil kerja. Tahapan dari proses sleksi karyawan terbagi menjadi sembilan, yaitu penyaringan pendahuluan, wawancara pendahuluan, tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, rujukan prestasi, wawancara dianostik, emeriksaan kesehatan, dan penilaian pribadi.[5]




Sumber: