Ada 312 Titik Api, Kabut Asap di Riau 'Kambuh'

Jumat, 28 Maret 2014

Kabut Asap
Pekanbaru - Kebakaran lahan dan hutan lagi-lagi terjadi Riau. Saat ini, terdapat 312 titik api dan mata angin dua hari ke depan mengarah ke Malaysia dan Singapura.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA titik api tersebar di sejumlah kabupaten. Daerah paling luas kebakaran kali ini di Kabupaten Pelalawan, yakni sebanyak 123 titik api. Disusul Kabupaten Kampar dengan 52 titik api. Sebaran kecil lainnya ada di Kabupaten Bengkali, Siak, dan Inhu.
"Kabut asap membuat jarak pandang terbatas. Untuk Kabupaten Pelalawan tadi pagi jarak pandang pada pukul 7 hanya 200 meter. Sedangkan di Pekanbaru hanya 800 meter," kata staf Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Pekanbaru, Sanya G, kepada wartawan, Rabu (28/8/2013).
Dia menjelaskan, untuk 2 hari ke depan, arah angin diperkirakan bergerak ke timur laut atau ke arah Malaysia dan Singapura.
Kondisi kebakaran lahan merupakan imbas dari pembukaan lahan di Riau. Di mana saat musim kemarau tradisi masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar masih terus terjadi.
Pembakaran lahan dianggap lebih efektif dan tidak mengeluarkan biaya tinggi. Pembukaan lahan ini biasanya untuk perkebunan kelapa sawit.
Pada akhir Juli 2013, kabut asap akibat kebakaran hutan juga menghantui Riau. Pemerintah menetapkan status tanggap darurat, karena asap berdampak ke luar daerah. Bahkan ke luar negeri.
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews 

Opini:
Menurut saya, seharusnya pemerintah harus lebih menyikapi lagi. Berdasarkan data hasil pantauan, terdapat 175 titik api yang tersebar di Kabupaten Pelawan dan Kabupaten Kampar. Dari 175 titik api, pemerintah harus mengetahui dari mana semua api itu berasal. Asal api pada Riau bisa terbagi menjadi dua, yaitu terjadi karena alam atau terjadi karena manusia. Asal api yang di akibatkan oleh ulah manusia dapat di cegah dengan cara melakukan penyuluhan atau pemberitahuan akan bahya pembakaran hutan, dan memberikan sanksi tegas terhadap manusia atau pabrik yang melakukannya, seperti penutupan pabrik dan mengganti kerugian per meter persegi pohon yang terbakar ditambah dengan biaya asap yang tersebar. Sedangkan asal api yang diakibatkan oleh alam dapat dicegah dengan cara melakukan hujan buatan. Kedua cara yang telah disebutkan diatas dapat dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut, mengingat indonesia terletak di daerah tropis maka pemerintah harus lebih memperhatikan hal-hal kecil yang dapat memicu terjadinya kebaakaran.





Sumber